Kritik Akal Murni, Pengetahuan Transendental Immanuel Kant
Riview buku Kritik Akal Murni (criticue of pure reason)
Bagian pertama Mengenai pengetahuan Transendental Immanuel KantPenulis : Rumi Ali Ahmad
Ketika membaca Kant, maka satu hal yang terbesit di dalam benak saya yaitu betapa ribetnya pikiran dan susunan kata dalam buku yang dia karang yaitu kritik akal murni. Mungkin sebagian orang akan kewalahan ketika bertemu dengan teori" yang dilontarkan kant dengan filsafat Transendental nya dan istilah yang dia gunakan. Immanuel kant memulai basis pengetahuannya berdasarkan apriori pada pikiran manusia dan aposteriori sebagai pengukuhan Transedental nya.
Bagi kant Bagaimana manusia memperoleh suatu pengetahuan itu perlu adanya syarat-syarat kemungkinan pengetahuan. Dan syarat-syarat itulah yang akan membawa manusia dalam memperoleh pengetahuan. Apa saja syarat-syarat pengetahuan tersebut? Salah satunya ada Ruang dan waktu, sering disebut pengetahuan apriori ataupun kategori-kategori didalam pikiran kita. Filsafat Transendental kant ialah pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui pengalaman, inilah pengetahuan yang umum dan mutlak, bagi kant pengetahuan yang umum dan mutlak itu tidak didapatkan dari pengalaman.
Oleh karena itu, dengan adanya ruang pada kemungkinan fenomena atau pengetahuan kita terhadap objek-objek eksternal membuat kita menghasilkan suatu pengetahuan, ruang itu sebenarnya cuman satu, dan yang lainnya hanyalah pelingkupan terhadap ruang atau ruang diatas ruang. Ruang bagi kant ialah sesuatu yang tak terbatas, maka ia dapat melingkupi segala objek apapun, pengetahuan kita terhadap ruang bukanlah bersifat empiris namun ia bersifat apriori dan ia bukanlah sebuah konsepsi.
Begitupula dengan waktu, Waktu merupakan hal penting dalam kita mengetahui sesuatu. Telah kita bahas terkait ruang, waktu bagi kant juga bersifat apriori ia sebagai syarat" pengetahuan. Apakah ada realitas waktu pada realitas objektif? Tentu tidak, akan tetapi menurut kant setiap benda itu dilingkupi oleh waktu, tapi eksistensi waktu bukanlah sesuatu yang nyata. Karena waktu bukan ketentuan dari fenomena diluar.
Bagi kant Bagaimana manusia memperoleh suatu pengetahuan itu perlu adanya syarat-syarat kemungkinan pengetahuan. Dan syarat-syarat itulah yang akan membawa manusia dalam memperoleh pengetahuan. Apa saja syarat-syarat pengetahuan tersebut? Salah satunya ada Ruang dan waktu, sering disebut pengetahuan apriori ataupun kategori-kategori didalam pikiran kita. Filsafat Transendental kant ialah pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui pengalaman, inilah pengetahuan yang umum dan mutlak, bagi kant pengetahuan yang umum dan mutlak itu tidak didapatkan dari pengalaman.
Karena pengalaman itu ia terbatas pada ruang dan waktu lagi pula ia hanya bersifat parsial. Oleh karena itu, pengetahuan yang umum dan mutlak itu hanya didapatkan dari akal budi murni, yaitu akal budi yang memiliki pengetahuan" yang mampu memahami objek Pengetahuan direalitas. Maka dalam hal ini kita dan kant akan menyelidiki akal budi murninya untuk memperoleh suatu pengetahuan yang berlaku secara umum dan mutlak.
Estetika Transendental
Dalam pembahasan berkaitan dengan estetika Transendental Immanuel Kant ialah sebuah pengetahuan yang didapatkan dari apriori pikiran yang dimana persepsi indrawi atau sensibilitas indra kita menangkap objek tertentu, akan tetapi objek tersebut ialah sesuatu yang murni atau belum memiliki nama pada objek tersebut. Atau sensibilitas indra kita hanya menangkap objek saja tanpa adanya nama pada objek tersebut.
Pengetahuan estetika Transedental Kant secara sederhana ialah pengetahuan apriori yang tidak berhubungan dengan objek-objek eksternal, atau melampaui batas-batas pengalaman indrawi. Akan tetapi untuk mengukuhkan pengetahuan Transendental kant ia memulai dari sensibilitas indra kita pada objek tertentu. Maka persepsi indrawi ialah pintu awal dalam memperoleh suatu pengetahuan, akan tetapi pengetahuan itu tidak didapatkan dari persepsi indrawi, sehingga perlu adanya suatu pengetahuan yang dari pikiran kita (apriori/tanpa melalui pengalaman) untuk mengelola nya supaya menjadi suatu pengetahuan. Melalui sensibilitas atau persepsi indrawi terkait objek tertentu dan merangsang suatu pahaman pikiran kita dan inilah disebut sebagai konsepsi bagi kant.
Ketika kita melihat realitas api melalui persepsi indrawi, secara intuisi empiris kita menangkap objek saja, ketika objek itu ditangkap yang disebut kant dengan intuisi murni, maka pengetahuan apriori akan melakukan sebuah proses pengelolaan atau disebut dengan sintesis, sehingga dari sintesis antara pengalaman indrawi dan Pengetahuan apriori ini muncullah suatu ide api atau pengetahuan tentang api.
Pertanyaan kita, jika hal" indrawi itu menjadi objek Pengetahuan, lantas Apakah perlu metafisika itu akan dijadikan sebuah objek Pengetahuan pula? Bagi kant itu yang harus diselidiki. Akan tetapi, Ketaksanggupan Kant Menjadikan Metafisika sebagai objek Pengetahuan karena ia tidak Bisa dilihat secara indrawi. Oleh Karena itu Metafisika Bukan menjadi Objek pengetahuan bagi persepsi indrawi, sehingga metafisika hanyalah Transedental Spekulatif kantian. Kant mengatakan Transendental Mendahului Pengalaman indrawi, bahkan Transendental itu sendiripun bukan objek Pengetahuan, namun pikiran kita harus mengandaikan hal itu harus ada, Darimana Transendental itu muncul? Itu bukan persolan objek Pengetahuan, tapi itu sebagai bentuk atau syarat pengetahuan.
Pikiran kita sejak awal belum mengetahui tentang objek yang berada diluar diri kita, maka perlu syarat syarat Transendental untuk mengetahui hal tersebut, salah satu syarat kita mengatahui tentang sesuatu itu karena adanya ruang dan waktu yang melingkupi objek itu, ruang dan waktu bukanlah bersifat empiris, namun ia sudah ada dipikiran kita, sehingga kita bisa mengetahui sesuatu tersebut. Maka eksistensi ruang dan waktu ialah apriori pada kita, sehingga kita kita bisa memperoleh terkait suatu pengetahuan.
TENTANG RUANG DAN WAKTU
Berkaiatan dengan kita mengetahui sesuatu karena adanya ruang, maka ruang ialah suatu syarat kemungkinan kita mendapatkan pengetahuan. Kant mengatakan bahwa ruang bukanlah konsepsi yang telah diperoleh dari suatu pengalaman luar. Dan eksistensi ruang itu harus sudah ada untuk fondasi suatu pengetahuan. Disini artinya bahwa eksistensi ruang itu tidak ada pada realitas objektif. Sehingga representasi ruang itu tidak dapat dipinjam oleh hubungan indrawi kita ke realitas eksternal, atau tidak bisa dipinjam oleh pengalaman indrawi kita. Dan pengalaman itu sendiripun bisa terjadi karena ruang telah mendahului nya sebagai representasi terdahulu.
Estetika Transendental
Dalam pembahasan berkaitan dengan estetika Transendental Immanuel Kant ialah sebuah pengetahuan yang didapatkan dari apriori pikiran yang dimana persepsi indrawi atau sensibilitas indra kita menangkap objek tertentu, akan tetapi objek tersebut ialah sesuatu yang murni atau belum memiliki nama pada objek tersebut. Atau sensibilitas indra kita hanya menangkap objek saja tanpa adanya nama pada objek tersebut.
Pengetahuan estetika Transedental Kant secara sederhana ialah pengetahuan apriori yang tidak berhubungan dengan objek-objek eksternal, atau melampaui batas-batas pengalaman indrawi. Akan tetapi untuk mengukuhkan pengetahuan Transendental kant ia memulai dari sensibilitas indra kita pada objek tertentu. Maka persepsi indrawi ialah pintu awal dalam memperoleh suatu pengetahuan, akan tetapi pengetahuan itu tidak didapatkan dari persepsi indrawi, sehingga perlu adanya suatu pengetahuan yang dari pikiran kita (apriori/tanpa melalui pengalaman) untuk mengelola nya supaya menjadi suatu pengetahuan. Melalui sensibilitas atau persepsi indrawi terkait objek tertentu dan merangsang suatu pahaman pikiran kita dan inilah disebut sebagai konsepsi bagi kant.
Ketika kita melihat realitas api melalui persepsi indrawi, secara intuisi empiris kita menangkap objek saja, ketika objek itu ditangkap yang disebut kant dengan intuisi murni, maka pengetahuan apriori akan melakukan sebuah proses pengelolaan atau disebut dengan sintesis, sehingga dari sintesis antara pengalaman indrawi dan Pengetahuan apriori ini muncullah suatu ide api atau pengetahuan tentang api.
Pertanyaan kita, jika hal" indrawi itu menjadi objek Pengetahuan, lantas Apakah perlu metafisika itu akan dijadikan sebuah objek Pengetahuan pula? Bagi kant itu yang harus diselidiki. Akan tetapi, Ketaksanggupan Kant Menjadikan Metafisika sebagai objek Pengetahuan karena ia tidak Bisa dilihat secara indrawi. Oleh Karena itu Metafisika Bukan menjadi Objek pengetahuan bagi persepsi indrawi, sehingga metafisika hanyalah Transedental Spekulatif kantian. Kant mengatakan Transendental Mendahului Pengalaman indrawi, bahkan Transendental itu sendiripun bukan objek Pengetahuan, namun pikiran kita harus mengandaikan hal itu harus ada, Darimana Transendental itu muncul? Itu bukan persolan objek Pengetahuan, tapi itu sebagai bentuk atau syarat pengetahuan.
Pikiran kita sejak awal belum mengetahui tentang objek yang berada diluar diri kita, maka perlu syarat syarat Transendental untuk mengetahui hal tersebut, salah satu syarat kita mengatahui tentang sesuatu itu karena adanya ruang dan waktu yang melingkupi objek itu, ruang dan waktu bukanlah bersifat empiris, namun ia sudah ada dipikiran kita, sehingga kita bisa mengetahui sesuatu tersebut. Maka eksistensi ruang dan waktu ialah apriori pada kita, sehingga kita kita bisa memperoleh terkait suatu pengetahuan.
TENTANG RUANG DAN WAKTU
Berkaiatan dengan kita mengetahui sesuatu karena adanya ruang, maka ruang ialah suatu syarat kemungkinan kita mendapatkan pengetahuan. Kant mengatakan bahwa ruang bukanlah konsepsi yang telah diperoleh dari suatu pengalaman luar. Dan eksistensi ruang itu harus sudah ada untuk fondasi suatu pengetahuan. Disini artinya bahwa eksistensi ruang itu tidak ada pada realitas objektif. Sehingga representasi ruang itu tidak dapat dipinjam oleh hubungan indrawi kita ke realitas eksternal, atau tidak bisa dipinjam oleh pengalaman indrawi kita. Dan pengalaman itu sendiripun bisa terjadi karena ruang telah mendahului nya sebagai representasi terdahulu.
Oleh karena itu, dengan adanya ruang pada kemungkinan fenomena atau pengetahuan kita terhadap objek-objek eksternal membuat kita menghasilkan suatu pengetahuan, ruang itu sebenarnya cuman satu, dan yang lainnya hanyalah pelingkupan terhadap ruang atau ruang diatas ruang. Ruang bagi kant ialah sesuatu yang tak terbatas, maka ia dapat melingkupi segala objek apapun, pengetahuan kita terhadap ruang bukanlah bersifat empiris namun ia bersifat apriori dan ia bukanlah sebuah konsepsi.
Begitupula dengan waktu, Waktu merupakan hal penting dalam kita mengetahui sesuatu. Telah kita bahas terkait ruang, waktu bagi kant juga bersifat apriori ia sebagai syarat" pengetahuan. Apakah ada realitas waktu pada realitas objektif? Tentu tidak, akan tetapi menurut kant setiap benda itu dilingkupi oleh waktu, tapi eksistensi waktu bukanlah sesuatu yang nyata. Karena waktu bukan ketentuan dari fenomena diluar.
Maka ia tidak ada hubungan dengan bentuk dan posisinya. Dan sebaliknya waktu ialah penentu kita atau sebuah kesadaran internal kita terkait apa yang kita tangkap dari persepsi indrawi kita. Kita mengatahui adanya masa lalu, masa sekarang dan akan datang itu karena adanya waktu, tanpa waktu kita tidak bisa mengetahui semua objek yang ada.
Akan tetapi bagaimana dengan realitas metafisik atau pengetahuan analitik kant? Apakah dengan waktu bisa diketahui? Bagi kant objek metafisik bukanlah hal yang bisa diindrawi, sehingga waktu dan ruang tidak berlaku pada objek pengetahuan metafisik. Dengan demikian waktu dan ruang ialah sebuah syarat pengetahuan dan darinya berbagai pengetahuan apriori dapat diketahui. Sederhananya antara ruang dan waktu ialah wilayah yang penting bagi perolehan pengetahuan pada realitas (fenomena)
LOGIKA TRANSEDENTAL DAN ANALITIK TRANSENDENTAL
Berkaitan dengan logika immanuel kant, ia mengatakan bahwa logika adalah ilmu tentang hukum pemahaman. Berbicara logika Transendental Immanuel Kant ialah sebuah cara berpikir yang tidak terpaku pada fakta ataupun objek realitas eksternal, jadi setiap objek sebenarnya berkaitan dengan dunia yang di luar dirinya, yang itu dunia tak terbatas.
LOGIKA TRANSEDENTAL DAN ANALITIK TRANSENDENTAL
Berkaitan dengan logika immanuel kant, ia mengatakan bahwa logika adalah ilmu tentang hukum pemahaman. Berbicara logika Transendental Immanuel Kant ialah sebuah cara berpikir yang tidak terpaku pada fakta ataupun objek realitas eksternal, jadi setiap objek sebenarnya berkaitan dengan dunia yang di luar dirinya, yang itu dunia tak terbatas.
Maksudnya disini ialah alam pikiran kita yang tidak memiliki keterbatasannya. Ketika kita menyimpulkan sesuatu itu tidak hanya terpaku pada satu fakta saja, akan tetapi bagi kant ialah harus secara keseluruhan, atau secara universal. Lagi pula, logika Transendental ini sebenarnya ia tidak berhubungan dengan pengetahuan indrawi dan ia hanya berkaitan dengan objek apriori saja. Tanpa ada logika Transendental maka objek direalitas eksternal juga tidak bisa terpahami, ini seperti syarat pengetahuan ruang dan waktu.
Ketika kita dapat memikirkan adanya objek lewat logika Transendental, maka ada dua yang kita ketahui terkait objek tersebut. Pertama yaitu Transendental analitis dan disisi lain ialah adanya logika kebenaran yang kita temukan, analitis bagi kant ialah objek pada dirinya dan itu disebut sekaligus dengan logika kebenaran. Logika Transendental ini ialah berkaitan dengan suatu metode analitik kant.
Ketika kita dapat memikirkan adanya objek lewat logika Transendental, maka ada dua yang kita ketahui terkait objek tersebut. Pertama yaitu Transendental analitis dan disisi lain ialah adanya logika kebenaran yang kita temukan, analitis bagi kant ialah objek pada dirinya dan itu disebut sekaligus dengan logika kebenaran. Logika Transendental ini ialah berkaitan dengan suatu metode analitik kant.
Analitik merupakan metode logika yang membedah nalar dan fakultas pemahaman manusia menjadi unsur – unsur tertentu. Pada sebelumnya, kant mengkritik terhadap logika ilusi dialektis yang sesat dan menunjukkan kontradiksi-kontradiksi di mana akal jatuh dalam mencoba melampaui pengalaman untuk berurusan dengan objek-objek transendental, bagi kant logika dialektis ini tidaklah tepat jika digunakan pada hal hal yang Transendental, sehingga kant membuat suatu logika baru dengan metode analitik, analitik merupakan metode logika yang membedah nalar dan fakultas pemahaman manusia menjadi unsur – unsur tertentu.
Dalam hal ini, kita harus membedakan dimana, pengetahuan analitik nya kant dan logika Transendental nya. Logika Transendental hanyalah sebuah metode dalam penemuan pengetahuan nya. Sedangkan analitik Transendental ialah pengetahuan yang sama sekali tidak terkait pada hal-hal empiris, ia pengetahuan yang pada diri objek sesuatu yang tidak bisa diketahui, ia disebut kant sebagai analitik Transendental alias pengetahuan yang tidak ada ketersambungannya ke alam material.
Shadaqaullahul Adzhim
Bihaqqi Muhammad....
Kota Malang, 19 Mei 2024
Note :
Bagian Pertama : Tentang Ruang
Bagian Kedua : Tentang Waktu
Logika Transendental
Analitik Transendental
Dalam hal ini, kita harus membedakan dimana, pengetahuan analitik nya kant dan logika Transendental nya. Logika Transendental hanyalah sebuah metode dalam penemuan pengetahuan nya. Sedangkan analitik Transendental ialah pengetahuan yang sama sekali tidak terkait pada hal-hal empiris, ia pengetahuan yang pada diri objek sesuatu yang tidak bisa diketahui, ia disebut kant sebagai analitik Transendental alias pengetahuan yang tidak ada ketersambungannya ke alam material.
Shadaqaullahul Adzhim
Bihaqqi Muhammad....
Kota Malang, 19 Mei 2024
Note :
Bagian Pertama : Tentang Ruang
Bagian Kedua : Tentang Waktu
Logika Transendental
Analitik Transendental
Komentar
Posting Komentar