Sedikit lebih mengenal, Apa itu Feminisme?
Refleksi Singkat Diskusi Feminisme Bersama Mahasiswa Brawijaya malang
By. Ali rumiPergerakan perempuan memang tidak bisa kita lepaskan dari gejolak ketimpangan kontruksi sosial atas jenis kelamin. Berbagai belahan dunia perempuan terus menyuarakan hak-haknya atas sistem yang telah merebut porsi yang layak untuk mereka. Namun mereka harus menghadapi beban yang begitu banyak di stempelkan pada dirinya. Jika kita lihat zaman jahiliyah itu perempuan betul-betul dipukul mundur dari ranah sosial. Perempuan menjadi mahluk kelas kedua yang hanya mengurus kasur dapur sumur dan di kubur.
Awalnya Gerakan ini untuk mengakhiri masa-masa pengekangan terhadap kebebasan perempuan. Secara umum kaum perempuan merasa dirugikan dalam semua bidang dan dikelas sekiankan oleh kaum laki-laki (maskulin) dalam bidang sosial, pekerjaan, pendidikan, dan politik khususnya, terutama dalam masyarakat yang berwajah patriarki.
Jika pada masyarakat tradisional yang berorientasi agraris, kaum laki-laki cenderung ditempatkan di garis depan, di luar rumah, kuat, ksatria, sementara kaum perempuan di dalam rumah saja (domestik). Sehingga Situasi ini mulai mengalami perubahan ketika datangnya era Liberalisme di Eropa dan ditandai dengan Revolusi Perancis di abad ke XVIII yang menyebar ke Amerika Serikat dan ke seluruh dunia.
Tak bisa dipungkiri juga dengan Adanya fundamentalisme agama yang melakukan penindasan terhadap kaum perempuan memperburuk situasi. Di lingkungan agama Kristen saja terjadi praktik dan khotbah agama yang menunjang hal ini dilihat dari banyaknya gereja menolak adanya pendeta perempuan, dan beberapa jabatan tua/tinggi hanya dapat dipimpin oleh kaum laki-laki saja.
gerakan feminisme baik itu gerakan intelektual yang membawa konsepsi baru mengenai jati diri perempuan maupun gerakan yang memperjuangkan keadilannya sosial,ekonomi,politik ,tentu tidak terlepas dari pengaruh teologi gereja abad pertengahan.
Sebagaimana kita tau, saat raja Romawi kemudian memeluk agama Kristen maka doktrin gereja pun menjadi peran penting sebagai pengaturan kehidupan sosial hingga batasan intelektual masyarakat eropa dikala itu.
Jika dilihat dari Muthahhari bahwa penyimpangan sejarah perempuan di eropa karena tafsir atas kisah adam dan hawa, dimana hawa dipandang sebagai sebab kehancuran kaum laki laki, yakni karena godaannya kepada Nabi Adam sehingga melarang perintah Tuhan.
Muthahhari membantah hal itu dalam buku filsafat perempuan yang menjelaskan surah al a'raf " ayat 19-24 yang berisi kisah adam dan hawa disurga sampai diusirnya. Dalam buku itu muthahhari menegaskan bahwa dari masuknya adam dalam surga bersama hawa, larangan memakan buah khuldi, proses penggodaan syaiton , ditegur lalu dikeluarkannya dari surga oleh Allah Swt, sama sekali tidak menunjukkan bahwa itu karena kesalahannya hawa, tapi justru kesalahan berdua. (Baca filsafat perempuan dalam islam).
Pandangan lain juga mengenai perempuan dieropa adalah Hoax yang menyebutkan mereka sebagai penyihir, terutama pada abad ke-13 hingga akhir abad 15, yakni ketika kepercayaan tentang kekuatan sihir semakin populer. Jutaan perempuan dituduh sebagai penyihir dan diklaim menjadi korban atas kegiatan berburu penyihir (Witch-Hunt).
Namun akhirnya pasca polemik teologi gereja selesai yang ditandai adanya martin luther dkk. Dan Pergerakan aktivis di Eropa untuk “menaikkan derajat kaum perempuan” disusul oleh Amerika Serikat saat terjadi revolusi sosial dan politik. Kemudian Di tahun 1792, Mary Wollstonecraft membuat karya tulis berjudul “Mempertahankan Hak-hak Wanita” (Vindication of the Right of Woman) yang berisi prinsip-prinsip feminisme, dan dasar inilah yang digunakan dikemudian hari sehingga perkembangan terjadi di tubuh feminisme.
Mungkin teman-teman feminisme lebih mengenal tokoh satu ini yaitu, Mary Wollstonecraft. itupun jika membaca tulisan nya yang berjudul A Vindication of The Rights of Woman yang dianggap sebagai salah satu karya tulis feminisme awal yang berisi kritik terhadap Revolusi Prancis yang hanya berlaku untuk laki-laki namun tidak untuk perempuan. Tulisan mary juga di anggap sebagai satu kemunculan atau referensi gerakan feminisme gelombang pertama (1792). Dan gelombang pertama ini feminisme berfokus pada hak hukum atas diri perempuan.
Atau teman-teman bisa juga membaca karyanya Engels sahabatnya Karl marx. Engels mengeluarkan pendapatnya terkait dengan ketidakadilan terhadap baik itu kaum laki-laki dan perempuan. Pada masa itu, tenaga kerja perempuan tidak digaji, suara dan pendapat perempuan juga tidak diperhitungkan dan didengar (Dalam bukunya The Origin of the Family, Private Property and The State).
Jika kita lihat Secara etimologinya, feminisme berasal dari kata femina yang berarti perempuan. Jadi feminisme yang diartikan secara etimologi adalah perempuan ( femmina) dan "isme" dibelakang nya ialah sebuah Pahaman atau cara pandang. Sehingga feminisme adalah sebuah cara pandang atau pahaman ataupun sebuah gerakan perempuan yang memperjuangakan suatu tujuan mereka. Jika kita tarik Secara luas pendefinisian feminisme adalah advokasi kesetaraan hak-hak perempuan dalam hal politik, sosial, dan ekonomi.
Sebagian feminis menyalahkan patriaki sebagai penyebab utama marginalisasi ataupun diskriminasi kaum perempuan di ranah politik, ekonomi dan sosial. Yah apalagi dirumah tangga ya, bagi mereka kaum perempuan jika mau melakukan sesuatu harus izin dulu ke suami. Mau apa-apa harus lapor ke suami, kalau ngga, bisa di cap kurang sopan ataupun melangkahi kedudukan seorang pemimpin dalam bahtera rumah tangga. Dan hal ini juga bisa kita lihat pada feminisme gelombang ke dua yaitu memperjuangkan hak kesetaraan kultural diri perempuan, semisalkan tidak juga harus perempuan yang masak, mengasuh anak, menyapu dll.
Perempuan memang sering dianggap manusia kelas dua, ia mahluk yang lemah, muncul dari tulang sulbi/rusuknya laki-laki, Dan ia tak bisa dan tak layak menjadi pemimpin. Ataupun kita bisa pinjam perkataan Santo Thomas Aquinas, mengatakan dalam Summa Theologica bahwa perempuan adalah manusia cacat yang diciptakan dari infeorioritas laki-laki. Oleh karena itu, perempuan dikaruniai kemampuan intelektual yang lebih rendah, sehingga tidak dapat membuat keputusan-keputusan moral dengan benar.
Tentu pandangan thomas aquinas ini paradoks ya dengan pandangan ajaran otentik kristen sendiri yang justru sangat memuliakan bunda maria sebagai perempuan yang bisa melahirkan Isa Al Masih.
Tentu pula Streotipe perempuan kelas kedua itu muncul tak terlepas dari sosio kultural masyarakat. Sebagaimana masyarakat memiliki kesan perempuan harus lemah lembut, penyayang, berprilaku sopan santun dan tidak harus bekerja keras apalagi punya pendidikan yang tinggi, toh ujung-ujungnya juga ngurus rumah tangga.
Apalagi di dunia yang masih kanak-kanak pun, Antara anak laki-laki dan perempuan diberlakukan pendidikan sesuai jenis kelamin. Semisalkan anak perempuan tidak boleh main layang-layang atau pun bola kaki. Anak perempuan mainnya masak-masak saja sama barbie, perempuan ngga boleh apa yang di mainkan oleh laki-laki, Begitu juga sebaliknya laki-laki ngga boleh main masak-masak, apalagi main barbie, laki-laki itu ia pemimpin, kuat dan bukan lemah. Jika kita melihat dalam budaya masyarakat saja, jangankan dunia anak-anak sudah di petakan gender, dunia kendaraanpun di buat begitu juga, dalam satu daerah saya saja kendaraan roda dua memakai spion dua itu dibilang motor cewek, dan sampai saat ini berkembangnya, ada yang di sebut dengan motor laki yaitu motor yang gagah/gede. Belom lagi terkait warna ya, biasanya warna pink itu cenderung dibilang warnanya perempuan. Padahal sejak kapan ya warna memiliki jenis kelamin? Bisa kita lihat secara fakta Dari dunia permainan anak sampai ke dunia tumbuh dewasa ternyata kita sudah di stempelkan pendidikan yang berbasis gender.
Belum lagi maraknya kasus pemerkosaan, pelecehan seksual atas tubuh perempuan, KDRT dll. Kasus banyaknya perempuan terzalimi sebenarnya bukan hanya faktor patriaki saja ataupun dari kesalahan perempuan itu sendiri, semisalkan dalam kasus pelecehan payudara di kawasan publik, atau begal payudara di siang hari, nah jika di tempat umum saja yang terang benderang ada pelecehan gimana di tempat gelap dan sepi?
Alasan karena perempuannya berpenampilan terbuka, sehingga terjadilah pelecehan. Seringkali berbagai macam sudut pandang menyalahkan, ada yang bilang dari perempuan nya kenapa pakaiannya genit begitu, namun ada pula dari laki-laki nya, mengapa terlalu genit ke perempuan. Sehingga terjadilah adanya pelarangan aktifitas malam hari terhadap perempuan, perempuan tidak boleh keluar malam-malam berbahaya, tujuannya aturan ini untuk meminimalisir potensi pelecehan yang lebih besar, namun agak terkesan bias gender juga dan perempuan akhirnya terpenjara lagi.
Bahwa ruang sosial harus menjamin keamanan itu sudah sepatutnya, tetapi walaupun ruang sosial di desain dengan mekanisme hukuman tegas, namun tanpa adanya pihak laki laki dan perempuan diedukasi untuk saling menjaga. Maka sama aja bohong, jadi keliru jika hanya melihat kesalahan satu sisi sistem, tetapi mengakibatkan bias pada laki laki atau perempuan itu sendiri sebagai penyebab pelecehan terjadi.
Pada dasarnya, kerap kali terjadi pada diri perempuan yang mengakibatkan ia terbelakangi dan terzalimi itu bukan hanya dari kekerasan struktural patriarki saja. Secara fakta juga, ada manusia laki-laki dan perempuan bisa bekerja sama dan berlaku adil. Kecendrungan perbuatan tidak adil itu terjadi karena paradigma atau cara pandang kita saja yang kurang objektif melihat realitas. yang membuat perempuan tereksploitasi juga bukan hanya sekedar patriarki, tapi menjamurnya kepala kita dengan kapitalistik dan hasrat materialisme.
Sebagian feminisme ataupun gerakan Perempuan menyuarakan jangan bergantung pada laki-laki. Karena mereka adalah biang dari kesengsaraan kita. Pandangan ini agak terkesan feminazi ya. Namun Ada benarnya di posisi dan kondisi tertentu. Memang satu awal kemuduran perempuan ialah keinginan dirinya juga untuk sama porsinya (setara) dengan laki-laki. Padahal,laki-laki itu bukanlah ukuran kesempurnaan, ia juga butuh dan sekali-kali, bahkan berkali-kali butuh dengan perempuan. 😄 jadi buat apa juga keinginan perempuan untuk setara dengannya.
Terlepas dari hal itu, keinginan sama dan setaranya laki-laki dan perempuan membuat sebagian para ulama atau katanya kaum feminisme itu kaum" agama konservatif dan extremis, Sehingga mereka tidak mendukung adanya feminisme sebab bukan berasal dari ajaran agama. Dan apalagi feminisme inikan sebuah aliran pemikiran yang berasal dari eropa dimana sebagian masyarakat nya tidak bertuhan dan beragama.
Jadi salah satu feminisme tidak berkembang juga karena adanya tekanan dan doktrin ajaran agama yang kuat ditubuh masyarakat saat ini. jika kita lihat konteks keIndonesiaan, terlihat ada beberapa emang para ustadz membahayakan paham feminisme ini untuk di amalkan. Dan hal ini juga terjadi dengan Gerwani (gerakan wanita indonesia) pasca 1965 dipukul mundur oleh rezim orba karena bekerja sama dengan pki waktu itu, sehingga gerakan perempuan di Indonesia pada waktu itu sempat mengalami kegelapan. Nah, jika kita lihat dari gelombang satu yang memperjuangankan hak hukum, dan gelombang kedua hak kebudayaan. Dan yang gelombang ketiga feminisme ialah ingin mengembalikan sejatinya feminisme itu pada tujuan sebenarnya yaitu keadilan pada diri perempuan dan menghapus streotipe negatif pada masyarakat.
Ala kulli hal, jika kita lihat feminisme di Eropa dan konteks ke indonesiaan perlu di integrasikan dengan kondisi norma dan budaya tertentu. Supaya feminisme juga tak terkesan negatif. Adapun berbagai aliran feminisme yang muncul dengan varian ideologi pemikiran dan gerakan sosial politiknya, intinya sama secara subtansi memperjuangkan kebebasan perempuan maupun kemerdekaan sosialnya (keadilan gender) dalam seluruh ruang. Dan musuh paling berat feminisme mungkin ialah sistem kapitalisme yang menjerat baik itu laki-laki ataupun perempuan.
Shadaqaulahul adzim....
Ala kulli hal, jika kita lihat feminisme di Eropa dan konteks ke indonesiaan perlu di integrasikan dengan kondisi norma dan budaya tertentu. Supaya feminisme juga tak terkesan negatif. Adapun berbagai aliran feminisme yang muncul dengan varian ideologi pemikiran dan gerakan sosial politiknya, intinya sama secara subtansi memperjuangkan kebebasan perempuan maupun kemerdekaan sosialnya (keadilan gender) dalam seluruh ruang. Dan musuh paling berat feminisme mungkin ialah sistem kapitalisme yang menjerat baik itu laki-laki ataupun perempuan.
Shadaqaulahul adzim....
Malang, 16/9/23
Komentar
Posting Komentar