FENOMENA KELANGKAAN GAS DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN KAYONG UTARA .


(FENOMENA KELANGKAAN GAS DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN KAYONG UTARA)

Biodata penulis
Nama : Ishadi
Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Islam Malang
Asal : Kalimantan Barat,Kabupaten Kayong Utara.

Kelangkaan gas merupakan masalah setiap tahunya di beberapa daerah bahkan mendekati hari raya idul fitri. banyak sekali masyarakat yang mengeluhkan kelangkaan gas pada kondisi saat ini . Pasalnya,ada beberapa masyrakat yang kurang mampu tidak mendapatkan pendistrubisian gas elpiji melon ini . Dan saya sendiri sudah bertemu langsung dengan Masyarakat tersebut dan mengatakan hampir 1 minggu lamanya menggunakan kayu bakar untuk keperluan di dapur bukankah fenomena ini merupakan hal yang sangat miris mengingat gas elpiji sudah menjadi kebutuhan sangat penting bagi setiap rumah .

Bahkan,ada beberapa masyarakat yang rela mencari gas dari kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara ke kecamatan Teluk batang Kabupaten Kayong Utara,hanya untuk mencari 1 tabung gas elpiji melon . Tapi tetap saja berujung nihil dan pulang ke rumah hanya membawa rasa lelah . Kosongnya gas elpiji ini menyebabkan di beberapa daerah sempat mengalami kelangkaan, bahkan harganya melambung jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah daerah.

Saya selaku penulis sudah survey di beberapa tempat dari mulai toko-toko kecil hingga toko besar di desa seponti jaya. di pihak pendistribusian pun hasilnya masih kosong. Melihat fenomena Dari tahun ketahun tidak pernah selesai di mulai akhir 2018 sampai saat ini masyrakat sangat menyesalkan kelangkaan gas pada saat ini di tambah dengan momen yang tengah di tunggu yaitu hari raya idul fitri tentunya kebutuhan dapur semakin meningkat.

Ini adalah keresahan masyarakat di tengah wabah pandemi covid-19 ini . Penulis dan masyarakat mengharapkan pendistribusian Tabung Gas Elpiji 3kg tepat sasaran mengingat gas tersebut adalah subsidi yang mana setiap tahunya ada penambahan dan tentunya pendistribusian semakin tahun semakin meningkat penulis berharap tulisan ini membangun tingkat kesadaran pemerintah untuk mengawasi kebutuhan masyarakat yang sangat penting di tengah wabah pandemi Covid-19 ini .

Tidak lucu rasanya kita kembali ke jaman dulu di mana kebutuhan dapur menggunakan kayu bakar padahal di era maju seperti sekarang segala akar masalah pasti ada solusi cepat apalagi,ini berkaitan dengan subsidi dari negara untuk masyrakat tentunya ada solusi yang di bangun oleh pemerintah setempat .

MENCARI AKAR MASALAH :
Wacana distribusi tertutup bukan sesuatu yang tiba-tiba datang. Kementerian ESDM telah merencanakan hal ini sejak kementerian ini dipimpin Sudirman Said pada 2015 lalu. Dalam konteks ini, Pertamina dibantu pemerintah daerah akan mengelola distribusi elpiji melon tertutup ini. Menurut Sudirman, pemerintah daerah bertugas sebagai penyuplai data siapa saja yang berhak membeli LPG 3 Kg ini.

Pada tahun 2014, pemerintah bahkan sudah pernah melakukan uji coba distribusi tertutup ini dengan menggunakan sistem IT di Malang, Jawa Timur. Sayangnya, uji coba ini kurang berhasil. Namun, paling tidak kegagalan tersebut menjadi pengalaman berharga untuk mencari metode yang tepat dan efektif dalam merealisasikan wacana distribusi tertutup ini.

Saat ini, Kementerian ESDM telah melakukan uji coba di beberapa daerah, salah satunya di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, sejak pertengahan Agustus hingga November 2019 Untuk rumah tangga, tiap bulan mendapat 3 tabung, sementara usaha mikro 9 tabung. Kartu non tunai dalam uji coba ini, disediakan secara cuma-cuma oleh BNI, setelah memperoleh data masyarakat yang telah diverifikasi.

Komitmen pemerintah untuk meminimalisir penyalahgunaan elpiji melon ini tidak akan efektif kalau tidak diimbangi dukungan masyarakat secara luas. Karena sebaik apapun sistem distribusi yang dicanangkan pemerintah, tidak akan berjalan dengan baik apabila masih ada oknum masyarakat yang melakukan penyelundupan, penimbunan, bahkan mengoplos elpiji melon ini.

Sistem distribusi yang baik dan pengawasan yang ketat diharapkan mampu menjawab persoalan elpiji melon selama ini.

Wallahualam bissawab..

Terima kasih,Wallhulmuwafiq ila aqwamithariq Wabilahiltaufik Walhidayah wassalamualaikum wr.wb...



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proyek Perkaderan #2

Proyek Perkaderan #11

Proyek perkaderan #8