MD KAHMI KKU Kurang Berkontribusi Besar Dalam Mengedukasi Politik Pada Masyarakat 

Oleh : Rumi Ali Ahmad



Lagi hangat-hangat nya kampanye dalam menyambut pemilu 2024 ini mulai dari bacaleg sampai masyarakat awam menjadi kepanasan ketika mendengar si A akan calon, Si B akan Calon dan seterusnya. Yahh, seperti panasnya cuaca yang menimpa dibeberapa daerah pada waktu ini. Kepanasan pada masyarakat mendengar bacaleg A,B,C akan calon membuat sebagian masyarakat mulai pesimis untuk memilih siapa yang layak, sebab dari fenomena yang terjadi sampai sekarang, adanya wakil rakyat dinilai tidak terlalu berkontribusi besar dalam pembangunan daerah, bahkan justru sebaliknya. Berbeda dengan kepanasan yang dialami bacaleg, yaitu ketika ia tak terpilih sebagai wakil rakyat, mungkin ini lebih panas dari cuaca yang ada.

Kontestasi politik saat ini, terutama pada wilayah kabupaten kayong utara (KKU) hanya berbekalan kekuatan material dan IQ sekolam, masyarakat terkontaminasi dengan money politik, dimana kejahatan intelektual dipertunjukan dengan terang-terangan dengan memobilisasi masyarakat oleh kepentingan elit parpol. Masyarakat disepanjang arena politik dipertontonkan dengan kemegahan rumah, mobil mewah, kendaraan mewah oleh wakil rakyat kita, Perabotan rumah tangga menyaingi kemewahan pakaian para artis ibu kota, Dengan keterampilan itulah yang mampu ditampilkan para elit politik kita.

Masyarakat dicekoki dengan anggur kemewahan materialistik, masyarakat dibodohi dengan dongeng dan bualan para elit. Di momen politik yang saat ini lagi Panas-panas nya, seharusnya tak layak para elit politik dari tahun ke tahun hanya memperpanjang garis kebodohan, dan pemiskinan secara struktural. Kayong utara yang memiliki basis IPM ( index pembangunan Manusia) yang peringkat nomer 2 paling bawah dari 14 kabupaten dan taraf pendidikan atau sumber daya manusia juga terendah, sudah sepatutnya orang yang pintar, mungkin justru hanya berpura-pura pintar yang katanya memiliki kekuatan intelektual memadai itu membodoh-bodohi masyarakat dengan pragmatisme politik. Jangan ditambahi lagi beban ganda pada masyarakat, taraf kemiskinan masyarakat kayong utara itu cukup tinggi, ditambahi lagi dengan pembodahan bergaya pragmatisme politik. Ini yang bikin bencana pada kayong utara, selain bencana air bersih yang tak kunjung usai.

Melihat fenomena yang terjadi saat ini, semua orang ingin mencalonkan diri karena imajinasi kemewahan dan kemegahan dengan gaji dan tunjangan yang fantastis, siapa sih yang tak tertarik? Begitulah ucapan masyarakat disela-sela merenungi kehidupan nya. Yang tak punya pengalaman organisatoris ikut mencalonkan diri, yang memiliki modal ikut mencalonkan diri, yang memiliki lobi-lobi kuat ikut juga calon. Dari ustazd, pengusaha, guru, buruh industri, santri, dll. Semua berbondong-bondong terjun ke dunia politik. Yang jelas saya kurang tau juga niat baik mereka mencalonkan diri untuk siapa, niat baik mereka ada di pihak yang mana? mungkin begitulah ungkapan WS rendra menjawab lewat syair-syair merdu nya.

Namun sangat disayangkan, dibalik panasnya nuansa politik itu semua yang terjadi ialah pembelahan pada tubuh masyarakat. Masyarakat menjadi terbelah dengan adanya pragmatisme politik yang ada, membuat golongan si A,B,C dan yang lainnya. Pada posisi ini seharusnya kita memerlukan suatu Organisatoris yang mampu mencegah atau memberikan suatu edukasi terkait politik, sampai saat ini penulis melihat kurangnya organisasi sebagai publik educator politik. Jangan berharap pada parpol untuk mengedukasi, kita lihat fenomena pada daerah hari ini saja apa Representasi elit parpol? Saya kurang Tahu kenapa seperti ini, yang jelas kehadiran organisasi yang ada pada daerah ini menjadi diam dan sangat jarang melakukan aktivitas edukasi politik dimasyarakat.

Seperti halnya organisasi MD KAHMI KKU (Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) gerakan diskusi publik terkait edukasi politik jarang terjadi. Tidak pernah saya dengar bahwa KAHMI KKU menyelenggarakan diskusi publik terkait kebijakan Politik atau tema-tema yang bersangkutan untuk mengedukasi masyarakat. Sangat disayangkan sekali, jika KAHMI KKU hanya bergerak pada jejaring kerja, kegiatan kemanusiaan, tentu baik-baik saja, namun ketika KAHMI tak menjadi publik educator politik pada masyarakat, maka sama saja KAHMI tak menjadi sumber mata air perubahan dan persatuan uma pada konteks saat ini. Padahal, subsisidi intelektual ialah basis primer masyarakat yang perlu dipenuhi pada saat ini sebagai tabungan masa depan umat, sebab umat sekarang sudah terpecah belah oleh elit parpol.

Saya rasa teman-teman yang ada di KAHMI ini pintar-pintar, namun sangat disesali mereka tak mau dan membaca ruang kebutuhan lainnya pada masyarakat yaitu kesegaran kembali ruang edukasi politik yang berada ditubuh masyarakat, tak mungkin didalam Tubuh KAHMI tak memiliki kajian isu seputaran ekonomi, politik, hukum dan HAM. Jika kajian isu" bagini secara masif terjadi diruang publik, bisa saja KAHMI sebagai pelopor persatuan umat dan Berhimpun Membangun Daerah pasti terjadi sesuai dengan harapan Musda Tahun Lalu. sehingga Kontribusi KAHMI sebagai publik educator pada pembangunan daerah bisa dirasakan umat. Yahh minimal KAHMI berperan Menurunkan Angka stunting terkait politik pada masyarakat dan lebih lanjut pula supaya politik menjadi kesadaran masyarakat pula yang pastinya umat menemukan bahwa politik yang sebenarnya itu membahagiakan dan sebagai basis kebudayaan serta transformasi sosial dan bukan hanya money politik saja yang saat ini dipertunjukan.

Pada kesempatan lain, saya melihat bagaimana Kegiatan KAHMI di Beberapa daerah melakukan publik educator politik pada masyarakat ataupun tema yang lainnya, kegiatan ini tentu dampaknya sangat luar biasa  sekali bagi imun intelektual masyarakat, dimana pada saat ini masyarakat yang dikepung oleh kepentingan politik praktis parpol. Minimal, sebagian masyarakat tersadarkan secara intelektual bagaimana politik seharusnya.

Lebih lanjut, KAHMI yang merupakan kumpulan para intelektual dan organisatoris seharusnya dapat menjadi lokomotif pemberdayaan umat. tantangan kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama yang dihadapi bangsa dan umat sekarang semakin komplek dan penuh tantangan, oleh sebab itu diperlukan upaya yang serius para anggota KAHMI dari semua kalangan untuk dapat mengambil peranan strategis dalam pembinaan umat. Para anggota KAHMI yang saya rasa jago olah-olah persoalan Politik namun jangan pula mengikuti arus memobiliasi masyarakat dalam kepentingan politik, semoga saja tidak. Kalaupun terjadi maka hal ini sama saja membodohi umat.

Ala kulli hal, kita berharap semoga saja MD KAHMI KKU segera berbenah dan cepat membaca ruang sosial yang terjadi pada saat sekarang ini ditubuh masyarakat dan dimana KAHMI sebagai Pembangunan Umat sudah seharusnya mengambil langkah yang cepat dalam pembangunan umat, terutama pada ruang publik educator politik dimasyarakat.

Shadaqaulahul adzim......




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proyek Perkaderan #2

Proyek Perkaderan #11

Proyek perkaderan #8